Minggu, 08 April 2018

Umbi Alternatif Sumber Pangan


Pemanfaatan Lahan Bawah Tegakan
Umbi-Umbian Komoditas Sumber Pangan Sehat


     Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati yang melimpah. Di dalamnya terdapat potensi sumberdaya alam yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Namun sangat disayangkan bahwa Indonesia masih rendah dalam memanfaatkan anugerah yang ada. Sangat ironis sekali ketika mendengat Indonesia melakukan impor beras dan beberapa komoditas pertanian. Beras merupakan hasil jadi bulir-bulir tanaman padi yang mengalami proses pembersihan kulit bulir. Hingga saat ini beras masih menjadi sumber pangan utama bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan beras yang tinggi dan tidak diimbangi produksi beras dalam negeri memaksa negara untuk mengimpor beras.

    Varietas umbi di Indonesia sangatlah melimpah dan hal tersebut merupakan potensi yang tinggi untuk meningkatkan pamor umbi sebagai sumber pangan sehat. Membandingkan kandungan vitamin dan kandungan gizi antara beras dan umbi bisa saya katakan bahwa umbi lebih unggul. Saya pernah melihat tanyangan tentang kesehatan di salah satu stasiun tv dimana dikatakan bahwa kandungan gizi dan vitamin beras itu tinggi SEBELUM sisa-sisa kulit ari beras dibersihkan. Semakin putih kenampakan beras tersebut semakin rendah vitamin dan gizi yang terkandung. Beras yang bersih tersebut tinggi akan karbohidrat dan glukosa dimana bisa dikonsumsi berlebihan dapat mengakibatkan potensi diabetes melitus (penyakit gula darah).

      Sebagai salah satu bagian tenaga kerja di kehutanan saya sering mengunjungi desa-desa di beberapa kabupaten Provinsi Yogyakarta. Saat berkunjung seringkali disuguhi jajanan maupun panganan yang terbuat dari umbi-umbian. Bagi masyarakat pedesaan pada khususnya umbi menjadi salah satu makanan pokok selain beras. Umbi-umbian sendiri dapat diolah mulai dari hanya direbus saja, digoreng, dibuat keripik, dibuat simplisia, bahkan dijadikan tepung. Bagi bidang kehutanan, umbi merupakan sahabat yang erat bagi petani. Pasti kalian tau kan apa yang dimaksud dengan tumpangsari. Jika belum tau, saya akan sedikit menyampaikannya. Tumpangsari merupakan salah satu bentuk agroforestry yang mana dalam suatu kawasan hutan terdapat tanaman kehutanan dan tanaman pertanian. Faktanya, tidak semua tanaman pertanian tahan terhadap naungan. Oleh karenanya, umbi-umbian lah yang menjadi solusi pemanfaatan lahan bawah tegakan. Penanaman umbi dilakukan di sela-sela tanaman pokok. Agroforestry dan pemanfaatan lahan bawan tegakan (PLDT) merupakan sedikit contoh kontribusi sektor kehutanan dalam membantu pencukupan kebutuhan pangan di Indonesia.

Berikut sedikit contoh umbi yang saya dapatkan di lapangan, lebih tepatnya di kabupaten Gunungkidul Provinsi Yogyakarta:

Gambar 1. Kentang Kleci

Gambar 2. Luwi Merah

Gambar 3. Luwi Merah (tanaman nya merambat)

Gambar 4. Ganyong/ Lembong

Gambar 5. Ganyong/ lembong (umbi masih kecil)

Gambar 6. Kimpul (sejenis talas-talasan)
Kimpul  menjadi salah satu yang favorit di salah kabupaten Gunungkidul. Umbi ini sering di sajikan sebagai keripik. Sebelumnya dalam pengolahannya harus diperhatikan, dipastikan perlakuan pra pengolahan haruslah bersih sehingga tidak menyebabkan rasa gatal di mulut ketika memakannya. 

Gambar 7. Singkong
Singkong/ ketela pohon paling familiar diantara jenis umbi yang lain. Singkong telah meranah beberapa produk panganan mulai dari hanya direbus, digoreng, dijadikan cemilan, tepung singkong, hingga menjadi tepung mokaf.







0 komentar:

Posting Komentar