Rabu, 28 Maret 2018

Pembibitan Kayu putih



Pembibitan Kayu putih Teknik Cabutan
Di KPHP Yogyakarta


Ketika berbicara mengenai kayu putih, yang pertama kali terlintas pastilah minyak kayu putih. Minyak kayu putih memberikan sensasi hangat dan bau menyegarkan pada tubuh. Minyak kayu putih tergolong minyak atsiri yang diperoleh dari suatu proses destilasi daun kayu putih. Melalueuca cajuputi merupakan spesies tanaman kayu putih yang dibudidayakan KPH Yogyakarta. Untuk mendapatkan minyak kayu putih diperlukan proses yang cukup panjang mulai dari hilir hingga hulu. Proses pertama untuk mendapatkan minyak adalah menyediakan bahan bakunya tentu saja daun kayu putih. KPH Yogyakarta memiliki kawasan hutan kayu putih seluas 4.205 Ha yang tersebar di Kabupaten Gunungkidul.
            Tanaman kayu putih pertama ditanam pada tahun 1950 yang bertujuan sebagai tanaman untuk konservasi tanah. Selama perjalanannya pasti ada tanaman yang mati, kawasan Tanah kosong, dll. Oleh karenanya diperlukan kegiatan rehabilitasi ditiap tahunnya berupa penyulaman rutin. Bibit sulaman ini di didapatkan dengan cara swadaya dan pengadaan bibit dari BP3KP (Balai Pengembangan Perbenihan dan Percontohan Kehutanan) yang merupakan UPTD Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY untuk memfasilitasi kebutuhan bibit tanaman.  KPH Yogyakarta memiliki kebun benih yang terdapat di setiap BDH yang mempunyai kawasan kayu putih. Langkah-langkah dalam pembibitan kayu putih dimulai dari pemilihan biji hingga penanaman. Berikut langkah-langkah singkat dalam pembenihan kayu putih.
  1. Pengambilan buah kayu putih
Buah kayu putih diperoleh dari kebun benih. Buah yang dipilih adalah buah yang sudah tua dan berwarna putih kehitaman. Pada buah dapat di temukan plong yang sedikit terbuka yang menandakan bahwa biji di dalam buah sudah dapat keluar. Pada Bulan Juni- Agustus merupakan bulan panen biji karena pada bulan tersebut banyak-banyaknya biji yang sudah tua.

Gambar 1. Buah Kayu Putih yang Masak

    2. Penjemuran buah kayu putih
Penjemuran buah dilakukan selama kurang lebih 2 hari untuk melebarkan plong buah sehingga bulir-bulir biji kayu putih dapat keluar. Penjemuran kayu putih dilakukan diatas terpal sehingga biji-biji kayu putih yang jatuh dapat terkumpul di atas terpal.

  3Pemilahan antara buah dan biji kayu putih
Pemilahan bertujuan untuk memisahkan sisa-sisa buah dengan biji kayu putih. Pemilahan dapat dilakukan dengan menggunakan ayakan.

Gambar 2. Biji Kayu Putih

     4. Penyiapan lahan
Proses penyiapan lahan dilakukan dengan menggemburkan lahan yang akan digunakan untuk pembibitan. Lahan di gemburkan untuk melunakkan tekstur tanah. Setelah itu pada lahan yang telah gembur di campurkan dengan kompos/ pupuk kandang yang berfungsi menambah hara pada tanah.  Dipastikan bahwa lokasi bedeng semai dekat dengan sumber air dikarenakan semai kayu putih membutuhkan daerah yang sangat lembab dan cenderung banyak air.




Gambar 3. Penggemburan tanah



Gambar 4. Bedeng siap tabur 

5. Penaburan Biji Kayu Putih
Penaburan biji dilakukan dengan mencapur biji kayu putih dengan abu/ tanah yang diayak/ kompos kering. Perbandingan biji dengan media tabur ialah 1:2 (dalam satuan kilogram). Penaburan dilakukan kurang lebih jarak 10 cm dari tahan dan usahakan penaburan biji dapat merata. Setelah proses penaburan diberikan perlakukan menepuk bedeng tabung untuk memastikan bahwa biji benar benar menempel pada tanah. Benih yang sudah ditabur ditunggu kurang lebih 1- 2 bulan hingga tinggi semai mencapai 10-15 cm.


 Gambar 5. Proses penaburan biji


 Gambar 6. Bedeng yang sudah tabur biji


Gambar 7. Bedeng pembibitan
Bedeng tabur ditutup dengan jerami yang berfungsi untuk mengurangi penguapan dan menjaga kelembaban.
6. Proses Penyapihan 
Setelah bibit berumur 2-3 bulan atau tinggi semai sudah mencapai 10-15 cm, bibit dipindahkan ke bedeng sapih. Ukuran bedeng sapih kurang lebih 1 x 5m. Penanaman di bedeng sapih dilakukan dengan jarak tanam kurang lebih 10 cm agar bibit tidak berebut nutrisi dan mempermudah perawatan. Waktu yang dibutuhkan semai di bedeng sapih kurang lebih 6-7 bulan hingga semai siap untuk ditanam.
Gambar 8. Bedeng Sapih

Gambar 9. Bedeng Sapih

Gambar 10. semai umur 3 bulan




Gambar 11. Bibit umur 6 bulan

Usia bibit kayu putih yang sudah cukup untuk ditanam minimal 7 - 9 bulan. Proses pencabutan bibit dilakukan dengan hati hati. Pertama-tama bibit dicabut lalu dibersihkan (cuci dengan air). Kemudian akar dipotong dan sisakan 1-2 cm dari pangkal batang. Batang juga dipotong kira- kira disisakan 25-50 cm. Bibit sudah siap tanam. Perlu diperhatikan bahwa lokasi penanam diusahakan dekat dengan lokasi pembibitan.  Bibit dari sistem cabutan tidak mampu bertahan lama karena tidak disertai media tanah seperti sistem polybag.

2 komentar: