Pembibitan Kayu putih Teknik Cabutan
Di KPHP Yogyakarta
Di KPHP Yogyakarta
Ketika berbicara mengenai kayu putih,
yang pertama kali terlintas pastilah minyak kayu putih. Minyak kayu putih
memberikan sensasi hangat dan bau menyegarkan pada tubuh. Minyak kayu putih tergolong
minyak atsiri yang diperoleh dari suatu proses destilasi daun kayu putih. Melalueuca cajuputi merupakan spesies
tanaman kayu putih yang dibudidayakan KPH Yogyakarta. Untuk mendapatkan minyak
kayu putih diperlukan proses yang cukup panjang mulai dari hilir hingga hulu. Proses
pertama untuk mendapatkan minyak adalah menyediakan bahan bakunya tentu saja
daun kayu putih. KPH Yogyakarta memiliki kawasan hutan kayu putih seluas 4.205
Ha yang tersebar di Kabupaten Gunungkidul.
Tanaman kayu
putih pertama ditanam pada tahun 1950 yang bertujuan sebagai tanaman untuk
konservasi tanah. Selama perjalanannya pasti ada tanaman yang mati, kawasan
Tanah kosong, dll. Oleh karenanya diperlukan kegiatan rehabilitasi ditiap
tahunnya berupa penyulaman rutin. Bibit sulaman ini di didapatkan dengan cara
swadaya dan pengadaan bibit dari BP3KP (Balai Pengembangan Perbenihan dan Percontohan
Kehutanan) yang merupakan UPTD Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY untuk
memfasilitasi kebutuhan bibit tanaman. KPH Yogyakarta memiliki kebun benih yang terdapat di setiap BDH yang
mempunyai kawasan kayu putih. Langkah-langkah dalam pembibitan kayu
putih dimulai dari pemilihan biji hingga penanaman. Berikut langkah-langkah
singkat dalam pembenihan kayu putih.
- Pengambilan buah kayu putih
Buah kayu putih diperoleh dari kebun
benih. Buah yang dipilih adalah buah yang sudah tua dan berwarna putih
kehitaman. Pada buah dapat di temukan plong yang sedikit terbuka yang
menandakan bahwa biji di dalam buah sudah dapat keluar. Pada Bulan Juni- Agustus merupakan bulan panen biji karena pada bulan tersebut banyak-banyaknya biji yang sudah tua.
Gambar 1. Buah Kayu Putih yang Masak
2. Penjemuran
buah kayu putih
Penjemuran buah dilakukan selama
kurang lebih 2 hari untuk melebarkan plong buah sehingga bulir-bulir biji kayu
putih dapat keluar. Penjemuran kayu putih dilakukan diatas terpal sehingga
biji-biji kayu putih yang jatuh dapat terkumpul di atas terpal.
3. Pemilahan
antara buah dan biji kayu putih
Pemilahan bertujuan untuk memisahkan
sisa-sisa buah dengan biji kayu putih. Pemilahan dapat dilakukan dengan
menggunakan ayakan.
Gambar 2. Biji Kayu Putih
4. Penyiapan
lahan
Proses penyiapan lahan dilakukan
dengan menggemburkan lahan yang akan digunakan untuk pembibitan. Lahan di
gemburkan untuk melunakkan tekstur tanah. Setelah itu pada lahan yang telah
gembur di campurkan dengan kompos/ pupuk kandang yang berfungsi menambah hara
pada tanah. Dipastikan bahwa lokasi bedeng semai dekat dengan sumber air dikarenakan semai kayu putih membutuhkan daerah yang sangat lembab dan cenderung banyak air.
Gambar 3. Penggemburan tanah
Gambar 4. Bedeng siap tabur
5. Penaburan
Biji Kayu Putih
Penaburan biji dilakukan dengan mencapur
biji kayu putih dengan abu/ tanah yang diayak/ kompos kering. Perbandingan biji
dengan media tabur ialah 1:2 (dalam satuan kilogram). Penaburan dilakukan
kurang lebih jarak 10 cm dari tahan dan usahakan penaburan biji dapat merata.
Setelah proses penaburan diberikan perlakukan menepuk bedeng tabung untuk
memastikan bahwa biji benar benar menempel pada tanah. Benih yang sudah ditabur ditunggu kurang lebih 1- 2 bulan hingga tinggi semai mencapai 10-15 cm.
Gambar 5. Proses penaburan biji
Gambar 6. Bedeng yang sudah tabur biji
Gambar 7. Bedeng pembibitan
Bedeng
tabur ditutup dengan jerami yang berfungsi untuk mengurangi penguapan dan
menjaga kelembaban.
6. Proses Penyapihan
Setelah bibit berumur 2-3 bulan atau tinggi semai sudah mencapai 10-15 cm, bibit dipindahkan ke bedeng sapih. Ukuran bedeng sapih kurang lebih 1 x 5m. Penanaman di bedeng sapih dilakukan dengan jarak tanam kurang lebih 10 cm agar bibit tidak berebut nutrisi dan mempermudah perawatan. Waktu yang dibutuhkan semai di bedeng sapih kurang lebih 6-7 bulan hingga semai siap untuk ditanam.
Gambar 8. Bedeng Sapih
Gambar 9. Bedeng Sapih
Gambar 10. semai umur 3 bulan
Gambar 11. Bibit umur 6 bulan
Usia bibit kayu putih yang sudah cukup untuk
ditanam minimal 7 - 9 bulan. Proses pencabutan bibit dilakukan dengan hati hati. Pertama-tama bibit dicabut lalu dibersihkan (cuci dengan air). Kemudian akar dipotong dan sisakan 1-2 cm dari pangkal batang. Batang juga dipotong kira- kira disisakan 25-50 cm. Bibit sudah siap tanam. Perlu diperhatikan bahwa lokasi penanam diusahakan dekat dengan lokasi
pembibitan. Bibit dari sistem cabutan tidak mampu bertahan lama karena
tidak disertai media tanah seperti sistem polybag.
Terimakasih ilmunya
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi ilmu
BalasHapus