Rabu, 05 September 2018

Budidaya Lebah Lanceng (Apis Trigona) KTH Madusari, Nglipar Gunungkidul Yogyakarta

     Apis Trigona atau disebut dengan nama lokal sebagai lebah klanceng/ lebah lanceng/ teuweul/ lebah kelulut merupakan spesies lebah yang berukuran lebih kecil dibanding spesies Apis lainnya. Ukuran lebah lanceng sangat kecil bahkan lebih kecil dari lalat. Lebah klanceng banyak ditemukan di pedesaan dimana mereka bersarang di rumah-rumah masyarakat yang bangunannya masih tradisional. Lebah lanceng bersarang  dengan membuat lubang-lubang kecil di bambu maupun kayu fondasi rumah . Mereka sangat menyukai tempat yang lembab dan teduh.
     Madu yang dihasilkan oleh lebah lanceng tidak kalah khasiatnya dengan lebah apis lainnya. Bahkan menurut penelitian madu lanceng mempunyai khasiat yang lebih bagus. Madu klanceng memiliki kandungan flavanoid, propolis, bee pollen yang lebih banyak dibanding madu dari spesies apis lain. Selain itu lebah lanceng lebih mampu memaksimalkan nektar dan serbuk sari yang dihisap dari bunga. Hal tersebut dikarenakan jangkauan jelajah lebah klanceng yang terbatas.
   Beberapa waktu kemarin saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu kelompok tani pembudidaya lebah lanceng di Gunungkidul Yogyakarta. Kelompok tani tersebut bernama KTH Madusari yang berlokasi di Desa Katongan, Kecamatan Nglipar. Disana saya disambut oleh ketua KTH Madusari yang bernama Pak Sugeng. Beliau menjelaskan tentang budidaya lebah lanceng yang diusahakan kelompoknya. Budidaya lebah lanceng mulai dirintis pada tahun 2005. Ide tersebut bermula saat ditemukannya kumpulan lebah lanceng yang bersarang di bambu kontruksi rumah ketua kelompok tani. Berbekal pengetahuan seadanya Pak Sugeng bertekad membudidayakan lebah lanceng secara otodidak. Pak Sugeng mendapatkan indukan lebah dengan mencari di rumah-rumah warga dan di hutan sekitaran desa. Dengan melihat keberhasilan Pak Sugeng dalam membudidayakan lebah lanceng kemudian dibentuklah Kelompok Tani Hutan Madusari pada tahun 2009 dengan melibatkan warga sekitar. Warga yang tergabung dalam anggota KTH Madusari berjumlah kurang lebih 30 petani. Hingga saat ini Pak Sugeng dan anggota kelompok tani hutan mempunyai tiga jenis lebah lanceng yang dibudidayakan yaitu lanceng kebo, lanceng melisep, dan lanceng lefisep. Lebah lanceng di sarangkan dalam sebuah kuali dan bambu. Jumlah koloni yang sekarang dimiliki berjumlah 3200 koloni yang mampu menghasilkan 100L madu/ tahun dengan durasi panen madu tiap 2-3 bulan.
     KTH Madusari sudah paham terkait sumber pakan yang menjadi faktor utama keberhasilan budidaya lebah lanceng. Anggota KTH memiliki visi misi untuk selalu menanam. Di halaman maupun pekarangan lokasi budidaya dapat ditemukan banyaknya tanaman bunga-bunga, buah-buahan, dan pepohonan. Sumber pakan juga diperoleh dari hutan rakyat di sekitaran rumah-rumah warga. Semakin banyak tanaman semakin banyak pula madu yang dapat dipanen. Nektar yang dihisap lebah akan menghasilkan madu sedangkan serbuk sari akan menjadi bee pollen. Nektar mempunyai rasa yang cenderung manis berbeda dengan bee pollen (serbuk sari) yang asam nya lebih kuat. Sehingga jika madu terasa agak asam dikarenakan dalam proses pemanenan madu disatukan langsung dengan bee pollennya. Madu yang diproduksi oleh KTH Madusari ada 3 varian yaitu madu manis, madu pahit dan madu asam. Madu manis diperloleh dari sumber pakan campuran dengan durasi panen sekitar dua bulan. Madu pahit diperoleh dari sumber pakan khusus yaitu mahoni, kaliandra, dan sengon laut. Kemudian madu asam sumber pakannya campuran seperti madu manis hanya saja diperlama waktu panennya yaitu sekitar 3-4 bulan untuk memperbanyak bee pollen dan memperlama waktu fermentasi. Harga jual madu klanceng bervariasi mulai dari 80rb hingga 500rban trgantung ukuran madu.
    Budidaya lebah lanceng cukup menjanjikan dalam segi ekonomi. Anggota KTH Madusari mampu memperoleh pendapatan tambahan kurang lebih satu juta perbulan hanya dari berjualan madu. Selain memperoleh pendapatan tambahan yang lumayan, perawatan budidaya lebah lanceng cukup sederhana. Lebah lanceng mempunyai kelebihan dibandingkan lebah apis lainnya karena :
1. Lebah lanceng tidak pilih-pilih terhadap sumber pakan. Berbeda dengan Apis Cerana dimana lebah tersebut hanya mau makan nektar yang benar-benar manis.
2. Tidak menyengat
3. Lebih mudah dikendalikan / tidak agresif
4. Jangkauan jelajahnya terbatas (paling jauh 500m)  sehingga mampu memaksimalkan sumber pakan yang berada di sekitar lokasi budidaya
5. Lebih tahan terhadap gangguan dibanding lebah lain. Sepeti halnya Apis cerana maupun melifera, disaat mereka ada gangguan sedikit misalkan sumber pakan sedang paceklik mereka cepat berpindah ke lokasi lain dan akan meninggalkan sarang lamanya.
     Seperti kegiatan budidaya lebah lainnya, budidaya lebah lanceng pun tidak luput dari kendala/ permasalahan yang dihadapi. Adapun beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Cuaca
Lebah lanceng cenderung bertahan pada lokasi yang lembab. Sehingga peletahan koloni (kuali atau bambu) jangan terlalu terpapar sinar matahari.
2. Musim
Budidaya lebah madu mengalami musim paceklik saat tidak musim bungan yaitu sekitar Bulan Mei-Juli. Ketika berada pada rentang bulan tersebut sebaiknya madu jangan dipanen dulu.
3. Predador
Lebah lanceng pun terdapat predator yang memakan anakan lebah maupun mengganggu koloni lebah. Jenis predator yang mengganggu seperti semut, cicak, dan kecoak. Oleh karena itu, petani harus sering mengawasi koloni dan menjaga kebersihan koloni lebah lanceng.
     Budidaya lebah lanceng yang diusahakan oleh KTH Madusari merupakan contoh pengelolaan HHBK yang telah mencakup aspek sosial, ekonomi dan ekologi. Aspek sosial dalam bentuk pelibatan masyarakat dalam menghijaukan daerah setempat. Aspek ekonomi dalam bentuk membantu meningkatan perekonomian anggota kelompok tani. Aspek ekologi dengan banyaknya masyarakat yang menanam tanaman dan menjaga kawasan hutan sekitar desa.

******
Jika berminat untuk memesan Madu Lanceng dapat kirim pesan lewat bio atau comment di blog ini. Trimaksih :D :D

******


Dokumentasi
Gambar 1. KTH Madusari

Gambar 2. Kuali dan bambu sebagai rumah Koloni

Gambar 3. Sumber Pakan 

Gambar 4. Sumber Pakan

Gambar 5. Sumber Pakan


Gambar 6. Koloni, Madu, Bee Pollen, dan Propolis


Gambar 7. Produk Madu Lanceng






   



   


4 komentar:

  1. LigaPoker Bandar Judi Online Terpercaya di Era Milenial #ligapoker #Ligapoker #Lpkiukiu #ligapkr #bandarQ #bandarjudionline #merakqq #sakong #capsasusun #ligapoker3665

    BalasHapus
  2. saya sering lihat mungkin trigona (coba lihat fotonya ini), suka hinggap pada bunga-bunga di depan rumah, terutama pada bunga bayam

    BalasHapus
  3. Numpang promo ya Admin^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.biz ^_$
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

    BalasHapus
  4. https://shopee.co.id/product/5615028/5714947937?smtt=0.283666076-1613787060.9

    BalasHapus