Hai,.teman-teman pembaca blog tehdanubi,.Sekarang saya ada topik lagi untuk ditulis..hehe..
Jadi beberapa waktu kemarin, saya berkunjung ke PT XYZ Indonesia. Apakaha dari kalian, ada yang udh berkunjung kesana? atau udah familiar mendengar kata rimba partikel??
Naah,..untuk lebih jelasnya sya akan sedikit bercerita di artikel ini.
Semua manusia pasti tau yang namanya kayu. Ya, benar..kayu merupakan bahan alamiah yang diperoleh dari pohon. Kayu sudah sangat dekat dengan kehidupan manusia sejak dahulu kala. Dimulai untuk bahan bakar, kontruksi, peralatan rumah tangga, dan lainnya. Keberadaan kayu ini sangat bergantung pada jumlah pohon. Semakin banyak jumlah pohon maka semakin banyak pula kayu yang bisa didapatkan. Namun, seiring berjalananny zaman..Banyak area hutan yang dikonversi sehingga hutan semakin berkurang. Selain itu, masyarakat yang dulunya mempunyai lahan yang luas dan bisa ditanami banyak tanaman sekarang beralih fungi menjadi pabrik atau perumahan.
Oleh karena itu, terjadilah pergeseran dari budaya penggunaan kayu solid ke kayu olahan. Kayu olahan memang tidak sekuat, seawet dan secantik kayu solid. Tapi kayu olahan memiliki beberapa keunggulan salah satunya lebih efektif dari segi ukuran, lebih murah, dan lebih mudah diperoleh.
Kayu olahan sendiri banyak sekali macamnya. Salah satu contoh kayu olahan adalah papan partikel atau bisa disebut particle board.
Di Indonesia, penggunaan partikel board sudah cukup familiar dan sering digunakan sebagai pengganti kayu solid sebagai bahan furnitur. Salah satu industri yang menghasilkan kayu olahan yaitu PT XYZ. Industri ini terletak di kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. PT XZ mulai dibangun pada awal tahun 1990 dengan tujuan awal yaitu mengelola limbah kayu industri dari PT Kayu Lapis Indonesia. Dahulu kala PT KLI mempunyai permasalahan dalam pengolahan limbah kayunya. Meskipun limbah kayu digunakan sebagai bahan bakar kembali, namun masih banyak limbah kayu yang tidak digunakan. Sehingga muncul pemikiran untuk membangun industri mengelola limbah tersebut. PT XYZ merupakan join system dimana 50% saham dari PMA (Sumitomo Group) dan PT Kayu Lapis Indonesia. Limbah dari KLI diolah dan dijadikan produk bernama papan partikel.
Papan partikel adalah suatu proses rekontruksi dari suatu bahan (kayu/ wood) yang dirubah menjadi suatu produk berupa papan (board), dimana hasilnya diperoleh dengan menambahkan resin sintetis. Papan partikel terdiri dari 3 lapisan yaitu:
- Surface layer 1 (SL 1)
- Core layer (CL
- Surface layer 2 (SL 2)
Gambar 1. Papan Partikel
Gambar 2. Produk baru PT XYZ- Melamine Faced Chipboard
Bahan utama pembuatan papan partikel adalah kayu. Kayu yang digunakan di PT XYZ berasal dari 5 sumber yang antara lain:
- Kayu Campur, merupakan potongan dari berbagai jenis pohon. Kayu campur ini masih bentuk kayu gelondongan. Penggunaan kayu campur ini terkait kepadatan (density) dari produk papan partikel. Kayu campur diperoleh dari perhutani, hutan rakyat maupun kayu-kayu lainnya. Contoh jenis kayu adalah mangga, gmelina, kolobin (trembesi), dan lain-lainnya.
- Kayu Sebetan (limbah basah), merupakan potongan kayu bagian luar dari industri dan masih terdapat kulit kayu. Kayu sebetan diperoleh dari limbah industri kayu
- Kayu Industri (limbah kering), merupakan sisa potongan yang tidak terpakai atau rusak dari produksi industri kayu. Potongan kayu biasanya sudah kering.
- Kayu Karet, merupakan kayu potong dari pohon karet. Kayu karet ini mengandung getah karet. Kayu karet diperoleh dari PTPN maupun pengepul kayu.
- Kayu Veneer, merupakan sisa potongan kayu dari industri veneer. Potongan kayu biasanya tipis dan panjang.
Keterangan:
- Chipping merupakan suatu proses merubah limbah kayu (wood waste) menjadi ukuran lebih kecil (chip) dengan menggunakan mesin chipper. Melalui proses chipping akan menghasilkan ukran chip < 5 cm. Mesin chipper yang digunakan diantaranya: pallman, veco 1 dan 2, fezer.
- Flaking merupakan proses merubah bentuk potongan kayu dari bentuk chip hasil chipping menjadi bentuk flake Gambar 4. Chip menjadi Serpih
- Drying merupakan proses mengeringkan material flake hingga kadar air (moisture content) dibawah 1.5%. Ketika masih berupa flake, MC berkisar antara 40-70%
- Screening merupakan proses yang bertujuan untuk memisahkan serbuk kayu (dust) dengan standart yang telah ditentukan. Serbuk kayu digolongkan sebagai limbah. Sebagain dust digunakan kembali sebagai bahan bakar dan sisanya dijual.
- Dust : < 0.28mm
- Surface Layer : 0,28 - 1,22mm
- Core Layer : 1,22 - 8mm
- Oversize : > 8mm, Ukuran yang oversize akan masuk kembali ke pengolahan awal
5. Blending merupakan proses pencampuran material surface layer (SL) dan core layer (CL) dengan resin dan bahan kimia lainnya.
- SL (Surface Layer) : Glue, hardener, air, emulsi
- CL (Core Layer) : Glue, hardener, MDI, emulsi, SBS
6. Forming merupakan mesin yang digunakan untuk menata material dengan cara menghamburkan material dengan angin bertekanan tinggi dan terbagi menjadi 3 bagian yaitu SL1, CL, SL2.
7. Pressing --> Pre Press, setelah lapisan mat dibentuk oleh Mesin Mat Forming kemudian lapisan tersebut di kempa awal dengan mesin pre press. Tujuan mesin pre press adalah untuk memadatkan mat dan mempermudah pembentukan thickness pada proses selanjutnya.
8. Pressing --> Hot Press, merupakan proses di contiroll yang mana dilakukan pengempaan panas yang berfungsi untuk membentuk lapisan mat yang telah tercampur dengan glue, hardener, dan additives lainnya agar mengeras menjadi lembaran partikel board dengan ketebalan sesuai dengan setting program yang diinginkan
9. Cutting, terdiri dari 3 bagian yaitu:
- Trimming : pemotogan pada bagian tepi kanan dan kiri dari big board hasil produksi
- Cross cut : pemotongan diagonal pada big board hasil produksi (misal 8 ft, 9ft, dll)
- Cut to size : pada proses cut to size big board akan dipotong sesuai dengan soze pesanan dari customer (misalnya: 4 x 8ft, 4 x 6ft, 4 x 9ft, dll). Board yang setelah keluar dari mesin cut to size disebut Raw Board
10. Cooling, merupakan proses mengistirahatkan particle board agar lebih set
11. Sanding, merupakan proses pengamplasan pada kedua permukaan partikel board dengan menggunakan mesin sanding dan amplas sesuai standar grid yang telah ditentukan
- Kikuwa --> Grid amplas : P40
- Kalibrasi--> Grid amplas : P60
- Finishing--> Grid amplas finishing 1 : P 100, Grid amplas finishing 2 : P 120
Produk partikel board yang dihasilkan oleh PT XYZ telah menembus pasar internasional. Konsumsi pasar 85% masih pasar lokal dan 15% sudah internasional Untuk pasar lokal sendiri, papan partikel dibeli dalam jumlah besar kemudian dirakit ulang menjadi produk furnitur. Jadi pada intinya PT XYZ hanya menjual bahan dasar berbentu partikel board. Untuk pasar internasional paling banyak di negara Amerika. Dalam memenuhi permintaan pasar, PT XYZ telah memiliki serangkaian sertifikasi guna mendukung penjualannya. Dalam lini produksi particle board di PT XYZI telah mengantongi beberapa ijin sertifikasi antara lain:
- JIS , merupakan standarisasi yang digunakan untuk kegiatan produksi di Jepang. JIS Mark dapat digunakan dalam berbagai produk yang telah memenuhi standar JIS dalam kriteria kualitas produk, cara uji dan kondisi lain yang ditentukan. Tujuan dari JIS adalah untuk menjaga kualitas secara stabil dan cintinue serta untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat
- ISO 9001, merupakan sertifikasi yang berorientasi pada layanan pelanggan dan standart manajemen mutu. Standar ISO 9001 memastikan bahwa organisasi menawarkan produk berkualitas sekaligus mendorong dan bertindak atas umpan balik pelanggan, pengguna akhir dan bahan pengatur.
- ISO 14001, merupakan sertifikasi dimana perusahaan menunjukkan tanggungjawabnya terhadap lingkungan
- CARB, merupakan sertifikat yang bertujuan untuk menaikkan dan menjaga kesehatan dan kondisi sebaik-baiknya dari sumber ecological dengan cara mengurangi polusi udara serta untuk menjamin keamanan dan kualitas udara bersih, melindungi masyarakat dari polusi emisi. Semua produk partikel board yang di ekspor ke Amerika harus bersertifikat CARB.
Untuk memenuhi pasar ekport sangatlah berat. Setiap negara mempunyai kebijakan tersendiri jika ada produk yang akan di impor ke negaranya. Seperti halnya JIS, yang mana sertfikasi tersebut hanya dikhususkan untuk memenuhi kriteria pasar di Jepang. Begitu juga CARB, dimana produk yang bisa masuk di pasar Amerika harus telah memenuhi sertifikasi CARB.
Hai mba Fitri, sukses selalu dengan tulisan blognya, Salam dari Tanjungpinang Kepri :)
BalasHapus