Minggu, 29 Mei 2022

Resin For Funiture

 When we discuss about home , furniture have big proportion to discuss. Furniture industry development very fast, it be push industrial player to make more diversification products. Improventment product varioation, can get with resin. So, what is resin? well , let me know to describe resin. Resin is chemical subtation it is thick, transparant, not soluble in water and flammable. We can find resin in nature like from pines and insects. Resin already used for long time ago and now more develop.

I have joined resin trainning  few week ago. On this article i want to share my knowledge about resin. There are two variants resin. They are epoxy and polyester. Two of them have basic similiar benefit. But, although have similiar benefit there are high difference of quality product. Epoxy resin is more pricey that polyester. There are difference both of them:

1. shelf life : epoxy is longer and polyester is shorter

2. mixing : epoxy is easier and polyester is more difficult

3. scent : epoxy is unscent and polyester is sharp scent

4. casting : maximal casting of epoxy is 2 cm and ployester have longer time to dry while casting is thicker.

5.dry time : epoxy didnot depent with temperature and polyster depent with temperature (25-30 celcius degree)

6. Savety : epoxy are save and fireproof and polyester can destroy sterofoam, plastic, photo with ink

7. Final result : epoxy are dry and clear and polyester need top coat and little bit sticky

8. Strength : epoxy is elastic and polyester is easy to crack


Picture 1. Epoxy Resin from Propan Brand

Furtniture resin have high price because raw material is expensive and should have good skill. So, furniture resin worth to develop. The factors to considered for resin application are:

1. Mold

The mold material from silicon or wood. It is easier when use mold silicon but it is limitless shape. Wood mold have more variation shape because you made mold according the needed. When we use wood mold make sure that every corner covered. Do not forget to covered base and edge with masking tape.

2. Material

Not at all material can combine with resin because resin are hotness and dry. Some of materials like flowers or leaves can not combine with resin. They can be burn and the result can not maximal.

3. Wheather dan humidity

Resin polyester need certain temperature and humidity to dry. For example, when temperature is coller it will impact to dry process will be more difficult. In otherwise, when temperature is hotter make resin easier to crack. 

4. Ratio of resin and catalys

Mixing among resin and catalys is a important thing. Mixing ratio which not accurate would impact to power drying resin. Less mixing would resin couldnot drying perfectly and over mixing would resin cracked.

5. Choose resin type

Determination type resin depend on needed. In fact, polyester using more than epoxy using. it was because signification price among them. Plyester price is Rp 30.000,- - Rp 70.000,-/ litre and epoxy resin is Rp 300.000,-/ litre.

Nowdays, technoloy growht very fast, it is easiet to get information about everything. we could  got Knowledge and research about resin from internet like youtube tutorial , research from journal, and etc. Now, i would  shared tutorial which contain some detail attention when learn making furniture resin. 

1. Mold and material

We mush determined what would we made, so we could choosen materials and mold size we needed.

                                                                            
                                                                            Picture 2. 

Picture 2 is table molding with variation of arrangement wooden block. The mold made from plywood with size 50 cm x 60 cm x 3cm. Made sure that molding have right angle, precision, and tightly. Inside the mold have to covered by transparant duct tape. This function is to covered genuie part of wood and made it easier to take resin from the mold. Next step is arranged wooden block according our taste. Before pouring the resin, we should coveres sides part of wooden block with mixing catalisator and resin with ratio 2:1. The mixing has layered over molding base. It took more than 2 hour until dried. But, if it let 2 hours or more is better because it made liquid mix seep depper into the wooden pores. The function covered base molding with liquid mix was to avoided buble pops or water from wooded pores. Therefore, wood with high moisture did not allowed to used. 

2. Preparing mixing

This experiment use epoxy resin from propan brand. One set resin + catalisator size 1lt is Rp 300.000,-. Comparation resin A and catalisator (B) was 2:1 . When we made mixing, we should know basic calculating. If wanted coloring resin it could added pasta coloring 2-5% from resin A volume.

Picture 3

Making resin mixing need comparation 2:1 (resin:catalisator). Picture 3 showed that first layer volume is 2.8 lt then we could made mixing 1.8 lt for resin and 0.9 lt for catalisator. Thickness pouring of epoxy resin maximum 2 cm to avoid crack. When a mold have 3 cm of thickness it did twice pouring. The first pouring is 2 cm then take a rest 4 hours and the second is 1 cm.

3. Pouring Resin

Mold potition before it would poured had to flat potition. To make sure the mold did not crooked it could used waterpass. After poured resin, it will be bubble pops on surface layer. Bubble pops can be clear by hairdyer or flame gun. Take attention for distance and temperatur to avoid resin burn. 

Picture 4

Picture 5


Picture 5 showed resin variation with blue and silver. After mold already dried it can be released and finishing. Subpriority of epoxy resin is while finishing process did not cause crack because epoxy resin are elastic and strong.

Picture 6

 

                                                                                Picture 7
Picture 6 and 7 showed that crack and bubbe pops. It means there was pouring process exceed 2 cm and the mixing will be hotter. It impact the mixing easy to broken. To keep temperature not too hot, it can use fan to reduce hot temperatur in hardning process. Bubble pops on base mold caused of  pores closure not well formed with resin layer however puring be doned.

This is my article, i hope information can help the reader to add your knowledge about resin in furniture. If on this article have any incorrect information, please call me so we can discuse and solve together to make this article be better than before. Thank you for your attention



Continue reading Resin For Funiture

Kamis, 24 Maret 2022

Pemanfaatan Resin Untuk Furniture

    Ketika membahas tentang hunian pastinya tidak lepas dari yang disebut furniture. Furniture dapat mendominasi kebutuhan dari isi rumah. Perkembangan industri furniture sangat pesat dan mendorong para pelaku industri untuk menyajikan bentuk furniture yang diminati konsumen. Untuk menaikan nilai estetika furniture salah satunya dapat dikombinasikan dengan resin. Sehingga akan menghasilkan furniture yang mempunyai nilai seni tinggi berserta nilai jual yang meningkat pula. Resin diartikan sebagai zat kimiawi yang bersifat kental, transparan, tidak larut dalam air dan mudah terbakar. Kita dapat menemukan resin alami dari beberapa jenis tanaman (pinus) dan jenis serangga. Penggunaan resin juga sudah dimanfaatkan dari jaman dahulu dan semakin berkembang hingga sekarang.                        
    Pada artikel ini akan saya akan menjelaskan sedikit pengetahuan saya tentang  resin yang digunakan di bidang furniture. Terdapat dua jenis resin yang paling banyak digunakan di dunia yaitu Resin Polyester dan Resin Epoxy. Kedua jenis resin tersebut pada dasarnya mempunyai kesamaan fungsi namun terdapat perbedaan kualitas yang sangat mecolok. Harga resin epoxy dibandrol jauh lebih mahal dibandingkan resin polyester. Selain dari segi harga adapun beberapa perbedaan diantara kedua resin tersebut yaitu :.
Kategori Polyester Epoxy
Umur simpan Lebih pendek (kurang lebih 6 bulan) lebih lama
Pencampuran Sulit Mudah
Bau Tajam Cenderung tidak berbau
Pengecoran Semakin tebal kedalaman cor semakin lama waktu kering Maksmal kedalaman cor 2cm
Waktu kering bergantung pada suku (25-30) derajad Celcius Tidak bergantung pada suhu
Keamanan Dapat melarutkan sterofoam, plastik, dan foto bertinta cenderung aman dan tahan api
Hasil akhir Masih perlu top coat dan setelah kering masih agak lengket kering dan bening
Kekuatan Getas atau mudah retak lebih elastis

    
Gambar 1. Resin Epoxy merk Propan

    Furniture resin mempunyai tarif harga yang cukup tinggi, tentu saja peminatnya adalah kalangan menengah keatas dan juga menjadi komoditas skala eksport. Hal tersebut sangat wajar dikarenakan bahan baku mahal, ketrampilan yang mumpuni, dan proses pembuatan yang tidak sebentar. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam aplikasi resin antara lain:

1. Cetakan
Cetakan dapat terbuat dari silikon maupun kayu. Penggunaan silikon cenderung lebih mudah namun kelemahannya sulit mendapatkan bentuk cetakan sesuai yang kita inginkan. Berbeda dengan cetakan kayu yang lebih fleksibel dapat dibuat sesuai keinginan. Saat menggunakan cetakan kayu pastikan tiap sudut cetakan presisi dan sudut siku harus tertutup kemudian ditiap sisi dalam dilapisi dengan selotip atau lakban.

2. Bahan 
Tidak semua bahan dapat disandingkan dengan resin karena resin mempunya sifat panas dan kering. Beberapa bahan seperti bunga atau daun tidak dapat dikombinasikan dengan resin karena bisa terbakar dan hasil nya tidak bisa maksimal.

3. Cuaca dan Kelembaban Udara
Resin polyester membutuhkan suhu dan kelembaban tertentu untuk kering. Misalnya jika suhu terlalu dingin resin akan sulit kering sebaliknya jika suhu terlalu tinggi maka resin akan mudah pecah.

4. Perbandingan resin dan katalis
Pencampuran resin dan katalis adalah faktor yang sangat penting. Perbandingan campuran yang tidak tepat akan berengaruh terhadap tingkat kekeringan resin. Campuran kurang akan mengakibatkan resin tidak kering dan sebaliknya campuran berlebihan membuat resin mudah retak.

5. Menentukan tipe resin
Penentuan tipe resin sesuai dengan kebutuhan. Pada faktanya penggunaan resin polyester lebih banyak dibandingkan dengan epoxy dikarenakan harganya yang signifikan. Harga per liter Polyester dibandrol senilai Rp 30.000 - Rp 70.000 / lt dan resin Epoxy dengan harga Rp 300.000/lt.

Berbekal teknologi saat ini, kita sangat muda memperoleh ilmu dalam membuat furniture resin. Banyak sekali tutorial di youtube pembuatan furniture resin, terlihat mudah namun banyak hal yang harus diperhatikan saat kita mulai mencoba membuat campuran resin.  Berikut akan dijelaskan langkah yang diperlukan dalam membuat furniture resin:

1. Cetakan dan Bahan
Kita harus menentukan apa yang akan dibuat, misalnya meja yang akan dilapisi resin atau membuat hiasan resin.

Gambar 2.
Pada gambar 2 merupakan cetakan meja dengan variasi susunan balok kayu. Cetakan terbuat dari plywood dengan ukuran dimensi 50 cm x 60 cm x 3 cm. Pastikan cetakan harus siku, presisi dan rapat. Sisi dalam cetakan harus dilapisi dengan selotip ataupun lakban. Kemudian susun kayu/ balok variasi sesuai selera. Sebelum menuangkan resin pori-pori kayu harus ditutup menggunalan pelapis yang terbuat dari campuran resin dan katalisator dengan perbandingan 2:1. Campuran tersebut dioleskan ke seluruh permukaan kayu yang akan terkena resin. Diperlukan waktu kurang lebih dua jam paling cepat namun jika didiamkan lebih lama akan lebih baik sehingga bisa dipastikan campuran meresap ke dalam pori-pori kayu dan kering. Fungsi dari menutup pori kayu adalah untuk menghindari keluarnya gelembung udara maupun air dari pori kayu. Oleh karena itu, kayu yang masih mempunyai kadar air tinggi tidak disarankan untuk digunakan. 

2. Mempersiapkan campuran
Pada praktek kali ini menggunakan resin epoxy merek propan. Satu set resin + katalisator ukuran 1 lt hartanya Rp 300.000,-. Perbandingan resin (A) dan katalisator (B) adalah 2:1. Saat kita membuat campuran harus berdasarkan volume dari media yang akan dituang resin. Jika menghendaki resin berwarna dapat ditambahkan pasta warna sebanyak 2-5% dari volume resin (A).
Gambar 3
Untuk membuat campuran membutuhkan perbandingan 2:1 (resin : katalisator (hardner)). Pada gambar 3, volume lapisan pertama yaitu 2.8 lt sehingga dapat kita campurkan 1,8 lt resin dan 0,9 lt katalisator (harner). Ketebalan pengecoran resin epoxy maksimal 2 cm untuk menghindari pecahnya resin saat kering. Sehingga jika sebuah cetakan mempunyai tebal 3 cm maka dilakukan 2 kali pelapisan yakni yang pertama 2 cm ditunggu sampai kering kurang lebih 4 jam dan lapisan kedua 1 cm. 

3. Pengecoran Resin
Pengecoran resin merupakan istrilah dari prosen menuangkan resin ke dalam cetakan maupun media yang akan dilapisi resin. Posisi cetakan harus datar, untuk memastikan cetakan tidak dalam kondisi miring dapat menggunakan waterpass. Setelah menungakan resin, gelembung akan muncul pada permukaan resin. Gelembung dapat dihilangkan dengan menggunakan hairdyer maupun flame gun. Perhatikan jarak dan suhu api untuk menghindari resin terbakar. 


Gambar 4
Gambar 5.


Pada gambar 4 diperlihatkan variasi resin warna biru campur silver. Setelah kering total cetakan dapat dilepas dan tinggal finishing. Kelebihan resin epoxy saat dilakukan finishing resin tidak pecah karena mempunya sifat lentur dan kuat. 

Gambar 6.


Gambar 7.

Pada gambar 6 dan 7 memperlihatkan pecah (crack) resin dan terbentuknya gelembung di dalam resin. Pecah yang terjadi  disebabkan pengecoran melebihi 2 cm sehingga resin menjadi sangat panas dan gampang pecah. Untuk menjaga suhu resin tidak terlalu panas maka bisa disiapkan kipas angin untuk mengurangi panas dalam proses pengerasan resin. Gelembung pada dasar resin disebabkan karena penutupan pori-pori oleh pelapisan resin belum kering sepenuhnya namun sudah dilakukan pengecoran resin. 
    
Sekian informasi tentang resin furniture yang sudah saya bahas. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi teman-teman pembaca. Jika ada pertanyaan atau berbagi ilmu tentang resin bisa disampaikan di kolom komentar yaa, terimakasih.. ^__^










  
Continue reading Pemanfaatan Resin Untuk Furniture