Rabu, 11 November 2020

Re-Opening Wana Wisata Pinus Mangunan Yogyakarta

        Pandemi covid-19 yang melanda dunia berdampak luas terutama sektor ekonomi. Wisata Hutan Pinus Mangunan telah vacum beroperasi kurang lebih waktu 3 bulan dari rentang bulan akhir bulan April hingga akhir bulan Juli. Masyarakat sekitar hutan pinus mangunan yang selama ini menggantungkan penghasilan dari sektor wisata mangunan pun terpaksa tidak mendapat penghasilan selama beberapa bulan terakhir. Mereka kembali ke mata pencaharian awal yakni sebagai petani dan peternak. Memasuki era new normal per bulan Juli 2020, berberapa tempat wisata telah diberikan ijin oleh Pemda setempat untuk di buka kembali.

            Selama kegiatan wisata vacum beberapa saat, Koperasi Notowono yang menaungi unit kelompok wisata mengajukan keringanan penyetoran bagi hasi ke pemda daerah (retribusi bagi hasil).Surat permohonan tersebut diajukan langsung ke Gubernur untuk melakukan penghentian sementara penyetoran retribusi bagi hasil sebagai PAD. Didalam surat permohonan permohonan penghentian dalam waktu 1 tahun terhitung dari April 2020 hingga Maret 2021. Namun dari keputusan Gubernur hanya di realisasi sampai Desember 2020.

 Gambar 1. Dokumentasi Pintu Masuk Pinussari

 

Gambar 2. Reservasi Online 

 

Gambar 3. Banner Sosialisasi Penerapan Protokol Covid-19 

Gambar 4. Dokumentasi Wastafel Cuci Tangan Wisata Pinussari

Gambar 5. Area Wisata Pinussari

        Selama kurang lebih 3 bulan Vacum, pengelola wisata mangunan berbenah dan melengkapi fasilitas penungjang pencehagan covid-19 sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Rabu 22 Juli 2020 merupakan pembukaan perdana Wisata Pinus Mangunan. Kepala Balai KPH Yogyakarta meninjau langsung kondisi wisata mangunan.Lokasi wisata yang pertama dikunjungi adalah Pinussari. Dari pintu masuk/ loket wisata sudah di fasilitasi dengan tempat cuci tangan dan beberapa banner yang menunjukkan himbauan pelaksanaan protokol covid-19. Wisatawan yang berkunjung ke hutan pinus mangunan terbagi menjadi dua mekanisme. Yang pertama adalah reservasi online bagi wisatawan yang sudah pesan dari jauh-jauh hari. Bagi wisatawan rombongan yang mendaftar oline harus mencantumkan semua anggota rombongan yang akan berwisata. Untuk pembayarannya pun bisa menggunakan sistem online. Hal ini bertujuan untuk melakukan pendataan wisatawan dan juga mengurangi penggunaan transaksi tunai. Mekanisme kedua yakni wisatawan yang datang langsung dan tetap dilakukan pendataan dimana wisatawan di catat nama dan alamatnya. Semua wisatawan yang masuk ke wisata di awali dulu dengan wajib mencuci tangan pada tempat yang sudah disediakan, memeriksa suhu tubuh dan jika suhu tubuh diatas 37,4 derajat Celcius maka wisatawan tidak diperbolehkan serta diminta berinstrirahat dulu di ruang yang telah disediakan. 

        Di dalam area wisata pinussari telah disediakan beberapa spot untuk cuci tangan dengan jumlah yang cukup banyak. Fasilitas tersebut betujuan untuk menunjang kebersihan wisatawan di dalam kawasan wisata. Selama vacum pengelola wisata pinussari juga melakukan pembaharuan yakni menambah spot foto berupa keong raksasa dan desain taman bunga yang lebih menarik, dan spot foto perahu yang berada di bagian puncak area wisata. Jumlah pengunjung pada hari pertama pembukaan masih tergolong sepi. Pengelola wisata belum melakukan promosi yang genjar di sosial media karena masih dalam tahap penyesuaian penerapan protokol keehatan covid-19.

            Lokasi kedua yang dikunjungi adalah Puncak Becici. Kondisi wisata pada Pinus Becici tidak jauh beda dengan lokasi Pinussari. Kedua lokasi wisata ini telah menambah fasilitas penunjang pencegahan covid-19 sesuai protokol kesehatan. Pngelola puncak becici juga menyediakan fasilitas penunjang pencegahan penyebaran covid 19 seperti dibuat jalur  rute masuk wisatawan, pengecekan suhu tubuh, pendataan wisatawan yang berkunjung, penyediaan ruang isolasi, dan tentunya tempat cuci tangan.

Gambar 6. Rute Pemeriksaan Wisatawan Oleh Petugas Wisata Puncak Becici 

 

Gambar 7. Pemeriksaan Suhu Tubuh Wisatawan

Gambar 8. Ruang Isolasi Sementara 

Continue reading Re-Opening Wana Wisata Pinus Mangunan Yogyakarta