Senin, 23 September 2019

Bumdes Bangun Kencana Wisata Ngingrong

     Pada bulan Februari 2019, Dinas LHK telah meresmikan 3 Bumdes dalam kerja sama pemanfaatan hutan di wilayah hutan negara DIY. Salah satu Bumdes yang telah melakukan perjanjian kerja sama adalah Bumdes Bangun Kencana. Bumdes Bangun Kencana sendiri merupakan Bumdes yang telah berjalan cukup lama yang kemudian menambah unit usaha Wisata Alam Ngingrong. Pengajuan kerja sama wisata Ngingrong ditujukan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang kemudian di arahkan kepada KPH Yogyakarta sebagai fasilitatornya. Syarat yang perlu dipenuhi dalam pengajuan kerjasama adalah menyerahkan proposal yang berisi rancangan kegiatan wisata dan beberapa administrasi lainnya.  Berdasarkan wawancara langsung dengan Pak Suwarno selaku Ketua unit usaha Wisata Alam Ngingrong, beliau mengatakan bahwa syarat pengajuan kerja sama cukup mudah dipenuhi, pelayanan dari DLHK dan KPH Yogya cepat dan kompeten, serta tidak ada punguntan apapun selama proses pengajuan kerjasama.
     Goa Ngingrong yang dikerjasamakan seluas 6.14 ha berada di petak 156, RPH Mulo, BDH Paliyan. Letak administratif berada Desa Mulo, Kec. Paliyan, Kab. Gunungkidul, DIY. Keberadaan Wisata Alam Ngingrong mampu mengakomodir penyerapan tenaga kerja masyarakat setempat yang terdiri dari 18 pemandu, 2 petugas parkir dan 28 pedagang. Daya tarik yang dimiliki Wisata Goa Ngingrong yaitu Goa Kars yang terbentuk dari proses alami penggerusan batuan kars ke dalam bumi dan merupakan salah satu dari 16 Geosite Gunung Sewu di Gunungkidul. Pengembangan Wisata ini mendapatkan dukungan yang besar dari Pemda Gunungkidul dan Dinas Pariwisata. Fasilitas penunjang kenyamanan wisata yang tersedia pun sudah memadai diantaranya aula, tempat duduk bersantai, warung, toilet, listrik, dan penerangan. Atraksi wisata yang disediakan yaitu flyingfox, susur goa, area tracking.
     Wisata Alam Goa Ngingrong cepat ramai pengunjung karena didukung oleh letaknya yang strategis di Jalan Raya Tepus-Mulo. Pengunjung yang datang yakni pengendara yag bersinggah untuk transit, wisatawan pantai Gunungkidul, dan masyarakat setempat. Untuk menarik kedatangan pengunjung, pengelola mengangkat tema budaya jawa seperti mengadakan pentas wayang, campur sari, karawitan dan jatilan. Kemudian setiap akhir pekan diadakan pasar minggu yang menyajikan jajanan tradisional serta kegiatan senam rutin. Selain sebagai tempat wisata, Ngingrong juga dimanfaatkan sebagai media pembelajaran pelajar maupun mahasiswa tentang geologi dan sejarah.
    Selama kurang lebih enam bulan berjalan, pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan Wisata Ngingrong sudah cukup baik. Namun ada kendala yang masih perlu diatasi yakni belum berjalannya penarikan retribusi tiket masuk yang disebebakan oleh area wisata yang masih open acces sehingga pengunjung dapat masuk dari banyak spot. Oleh karena itu, diperlukan pemberian batas seperti pagar untuk membuat pengunjung melewati satu pintu masuk. 

DOKUMENTASI

Gambar 1. Goa Ngingrong

Gambar 2. Aula


Gambar 3. Tempat Berteduh


Gambar 4. Warung Makanan



Gambar 5. Tracking Area


Continue reading Bumdes Bangun Kencana Wisata Ngingrong