Minggu, 12 Mei 2019

Taksasi Daun Kayu Putih KPH Yogyakarta

     Minyak kayu putih merupakan produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) utama yang diproduksi oleh Balai KPH Yogyakarta. Hutan kayu putih di KPH Yogyakarta tersebar di 4 Bagian Daerah Hutan (BDH) yakni BDH Playen, BDH Paliyan, BDH Panggang dan BDH Karangmojo. Luas hutan kayu putih mencakup luasan  ± 4.118,1 yang berada di hutan produksi seluas 3.831 ha dan hutan lindung seluas 286 ha. Dalam proses pembuatan minyak kayu putih, Balai KPH Yogyakarta mempunyai dua pabrik penyulingan kayu putih yaitu Sendangmole dan Gelaran.
     Proses penyulingan berlangsung mulai Bulan April hingga akhir tahun. Daun kayu putih dirimbas untuk memenuhi kebutuhan daun yang dimasak sesuai dengan Rencana Teknik Tahunan (RTT). Kegiatan pemungutan daun didasarkan pada hasil taksasi daun kayu putih. Taksasi daun kayu putih merupakan kegiatan untuk menakar kuantitas dan kualitas daun kayu putih di tiap petak hutan kayu putih. Kuantitaas daun dilihat daun dilihat dai banyaknya / rimbunnya daun di tiap pohon, serta jumlah pohon yang ada dalam PU. Sedangkan kuanlitas daun dilihat dari warna daun tidak pucat (hijau segar), pertumbuhan tanaman baik, tidak terserang penyakit. Dari hasil taksasi daun digunakan sebagai dasar penentuan lokasi rimbasan dan kemampuan lokasi untuk dipungut daunnya.
     Pada Bulan Maret 2019, KPH Yogyakarta melaksanakan kegiatan taksasi daun kayu putih yang di fokuskan di BDH Karangmojo. Lokasi RPH yang di taksasi ialah RPH Kenet, Gelaran, Nglipar, dan Candi. Metode invetarisasi pengambilan sample daun menggunakan Uniform Strip Sampling (USS) dengan Intesitas Sapling (IS) sebesar 2.5%. Luas petak ukur (PU) tiap sample sebesar 0.1 ha yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari 17.8m. Titik koordinat PU dibuat menggunakan ArcGis sesuai dengan metode inventarisasi USS. Titik koordinat tersebut kemudian dimasukan ke dalam GPS. Setelah GPS sudah masukan data koordinat, tenaga lapangan siap untuk menuju lokasi PU di tiap RPH dan mencatat data yang telah diambil pada tally sheet. Adapun kegiatan pengambilan data adalah sebagai berikut:
1. Mencatat titik koordinast PU
Titik PU boleh dilakukan penggeseran titik jika titik PU sesuai GPS medannya tidak memungkinkan untuk diambil datanya. Titik PU baru tersebut harus dimasukan ke GPS dan diberikan keterangan pada tally sheet.
2. Katagori berat daun
Mengategorikan berat daun pada tanaman kayu putih dalam 3 kategori yaitu gemuk, sedang, dan ringan. Setelah melakukan pemilahan kemudian mencari satu sample tanaman yang paling berat daunnya, sedang daunnya , dan ringan daunnya. Kemudian sample-sample tersebut dirimbas dan ditimbang masing-masing berat daunnya. Kegiatan perimbasan untuk mengukur berat daun tidak perlu dilakukan di semua PU. Tenaga lapangan cukup melakukan penaksiran berat daun di PU lain berbekal dari PU yang telah dirimbas daunnya.
3. Menghitung jumlah tanaman
Menghitung jumlah tanaman tayu putih per kategori berat, sedang, ringan, yang ada di dalam PU.
3. Mengidentifikasi jenis tanaman tumpangsari
4. Mengidentifikasi dan mencatat keadaan wilayah
5. Menghitung jumlah tanaman sulaman
6. Mengidentifikasi dan mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan terkait PU yang ditaksasi.
Dokumentasi 

Gambar 1. Peta RPH Kenet Petak 39

Gambar 2. Merimbas sample tanaman untuk kategori berat daun
Gambar 3. Menimbang berat daun yang dirimbas

Gambar 4. Contoh hasil timbangan berat daun

Gambar 5. Tanaman tumpangsari

Gambar 6. Tanaman kayu putih

Gambar 7. Contoh tally sheet taksasi kayu putih













Continue reading Taksasi Daun Kayu Putih KPH Yogyakarta